Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

I made this widget at MyFlashFetish.com.

New knowledge about basketball! - The struggle of the students of SMP Negeri 30 to obtain the attention of the headmaster and teachers!

Sabtu, 13 November 2010

Aku akan memulai kebiasaan baru di hari sabtu. apa? Latihan Basket :)
ini memang yang sudah lama ku tunggu, yaitu adanya "seseorang" yang mau melatih kami, para murid kelas 8 SMPN 30 Surabaya.

Pelatih ini memang bukan pelatih yang di bayar untuk melatih kami. Pelatih ini adalah kakak-kakak kami, lulusan SMPN 30 juga, yang mempunyai Visi-Misi memajukan "Basket" dari sekolah ini.

Sekitar Jam 7 , Pelatih kami belum datang, padahal dari perjanjian yang ada, jika terlambat datang lebih dari jam 7, maka akan di kenai Push up. setelah menunggu beberapa menit, pelatih kami datang, karena antara pelatih dan kami perbedaan umur tidak jauh, hanya sekitar beda 2 tahun, kami sangat akrab. bercanda, dan lainnya.

Aku diajarkan cara Shoot ke dalam ring dengan benar. walaupun susah, aku terus mencoba, sambil mengatakan "Ah, Aku nggak bisa". lalu si pelatih berkata "Kalau bisa memasukan 1 bola, silahkan mencoba Lay up. oke, aku terus mencoba, belum juga berhasil.

sampai akhirnya pembina pramuka datang. 3 temanku yang lain mengikuti kegiatan pramuka juga. jadi latihan di tunda. maka aku berlatih sendiri, walau terik matahari begitu menyengat apa lagi aku juga memakai baju hitam. "Ah~~ punggungku terbakar!" seperti itulah rasanya. tak sia-sia, aku berhasil memasukan 2 bola. mungkin 1 dari 10 bola. hahaha.. aku serius waktu itu.

pramuka tidak juga selesai. akhirnya aku berhenti. dan berteduh di bawah pohon yang sejuk sambil bermain rubik. sesekali juga menggambar komik. kira-kira sekitar jam 11. pramuka selesai. Kakak-kakak pelatih pun bercerita tentang perjuangan mereka memperjuangkan sebuah "LAPANGAN BASKET SMPN 30 SURABAYA" dan juga memperjuangkan "Proposal" untuk mengikuti Ajang DBL Junior.

Kakak-Kakak pelatih ini terdiri dari 3 orang. Mas Reyzal, Mas Rian, sama Mas Doni.

Cerita Mas Reyzal:
"Aku Bangga dek, punya adek-adek yang punya ambisi seperti kalian, mau main ke sekolah panas-panasan. kita semua punya 1 tujuan yang sama kan, yaitu gimana caranya supaya SMP ini bisa ikut DBL. aku dulu sering bikin proposal supaya smp ini bisa di ikutkan DBL. tapi begitu Proposalnya di serahkan, mesti selalu di remehkan. mereka bilang 'Halah, yang begituan untuk apa'. padahal coba pikirkan dek. buat apa lapangan basket di bikin sebegini bagusnya tapi nggak di manfaatkan? ya kan? dulu aku sama rian ini sempet berpikiran untuk urunan buat mbetulin ring basket. dulu itu lapangannya nggak begini. Dari Pavingan dek. jadi kalau jatuh ya jatuh berdarah betulan. dulu panasnya lebih dari ini. kamu sekarang ini udah enak, udah serba bagus kayak begini.dulu aku bilang ke mamaku, ma, aku ikut basket ya. oke, mamaku mbolehin. aku bilang ke yangkung ku. Kung! aku ikut basket!. begitu. aku bisa buktiin ke dia kalau aku bisa. aku masuk tim inti. tapi sayang banget. waktu aku mau cerita kalau aku bisa, dia meninggal. kamu malu nggak, kalau misalnya temen-temenmu bicara tentang DBL, terus kamu di tanyai, mana sekolahmu ikut DBL ngga? Pasti malu kan? dulu aku, rian, dll, itu waktu di tolak proposalnya nangis nangis bareng dek. pernah dulu itu sakit sakit panang bareng semuanya. dulu aku sama anak-anak itu basketan pagi, habis itu pas bel masuk sekolah cepet-cepet baju di masukin terus ke kelas. habis itu istirahat main basket lagi. biar ketauan bu Wiji, kami ini nggak kapok dek."

Cerita Mas Doni:
" Sekarang ini wes sudah Curhat beneran Curhat. dulu, kan kembaranku masuk SMA 1, aku SMA 20. kembaranku namanya Deni. waktu itu dia bilang ke aku. 'mana SMA mu? ayo, aku pengen kita ketemu di DBL arena'. waktu itu dia juga nitipin Sepatu basketnya. 'Ayo, kalau kamu sudah bisa ikut DBL, aku tunggu kamu di DBL arena, pakai sepatu itu!' gitu katanya. tapi setelah itu waktu perjalanan pulang, dia ketabrak kereta. waktu itu juga ada pacarnya. anehnya sebelum ketabrak dia juga senyum ke pacarnya. sampai sekarang, sepatunya belum ku pakai. masih tak gantung di rumah. maunya, kalau kalian udah hebat nanti, majuin 'Basket' Smp ini, aku pengen ngasih sepatu itu ke kalian"

sebenernya masih banyak lagi ceritanya. cuman mungkin aku sudah sedikit lupa. intinya, ceritanya itu sungguh megharukan. pengen nangis tapi ya nggak pengen. aku liat di mata 3 temenku itu udah berkaca-kaca semua. aku akui bener perjuangan kakak-kakak ini. rasanya, kalau aku udah dapet seragam dan bisa main bener-bener, juga di DBL waktu kelas 9 nanti. pengen rasanya nunjukin, Bahwa SMPN 30 ini nggak selamanya TENGGELAM! SMPN 30 juga bisa tunjukan apa yang mereka punya!

Hopefully my struggles and my brothers were not in vain. we hope to principals and teachers are not condescending, and please think about, even if the event DBL school can also be lifted its name.

"NB" : Maaf kalau ada salah satu atau banyak dari ceritanya Mas Reyzal dan Mas Doni ada yang salah.. karena itu hanya ingatan saya yang berbicara :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

freecursor

.

Basketballers Blog - World Flag Counter

free counters

Basketball Cursor

Basketball